top of page
gatumorconthouchic

Komunikasi Serial Mikrokontroler Pic: Interaksi dengan Periferal Lain seperti Kartu SD, Sensor, dan



In telecommunication and data transmission, serial communication is the process of sending data one bit at a time, sequentially, over a communication channel or computer bus. This is in contrast to parallel communication, where several bits are sent as a whole, on a link with several parallel channels.


Serial communication is used for all long-haul communication and most computer networks, where the cost of cable and synchronization difficulties make parallel communication impractical. Serial computer buses are becoming more common even at shorter distances, as improved signal integrity and transmission speeds in newer serial technologies have begun to outweigh the parallel bus's advantage of simplicity (no need for serializer and deserializer, or SerDes) and to outstrip its disadvantages (clock skew, interconnect density). The migration from PCI to PCI Express is an example.




Komunikasi Serial Mikrokontroler Pic



Practically all long-distance communication transmits data one bit at a time, rather than in parallel, because it reduces the cost of the cable. The cables that carry this data (other than "the" serial cable) and the computer ports they plug into are usually referred to with a more specific name, to reduce confusion.


Integrated circuits are more expensive when they have more pins. To reduce the number of pins in a package, many ICs use a serial bus to transfer data when speed is not important. Some examples of such low-cost serial buses include RS-232, SPI, IC, UNI/O, 1-Wire and PCI Express.


The communication links, across which computers (or parts of computers) talk to one another, may be either serial or parallel. A parallel link transmits several streams of data simultaneously along multiple channels (e.g., wires, printed circuit tracks, or optical fibers); whereas, a serial link transmits only a single stream of data.


Although a serial link may seem inferior to a parallel one, since it can transmit less data per clock cycle, it is often the case that serial links can be clocked considerably faster than parallel links in order to achieve a higher data rate. Several factors allow serial to be clocked at a higher rate:


Background: I am attempting to create a "follow me robot" that uses a combination of sensors and visual feedback from the ESP32-CAM for path planning and obstacle avoidance. As you probably would think, for most types of image / video processing, the Arduino Mega2560 and even the ESP32 is simply not strong enough. Hence, why I am using the ESP32-CAM to not only capture images, but also to live stream that image so a stronger computer (in my case a smartphone via an android app) will process the videostream and instruct the "follow me robot" on where to go. But, since my follow me robot would need a lot of input pins just using the ESP32-CAM is not sufficient. I need to find some way to allow serial communication using the RX and TX pins between my ESP32-CAM and my Arduino Mega. I need to be able to send input data from my various sensors to the ESP32-CAM so that the ESP32-CAM can then forward that data via wifi to a smartphone android app.


As I described in my background, I can upload code individually to both my mega and my esp, and they both work. Moreover, in the serial monitor, I noticed that when both boards have their serial outputs at different baud rates, I can get debug info from both boards by just changing the baud rate I'm listening to. So based off that, I did try setting both boards to the same baud rate to see if I could just use the Serial.available() function to get serial info from each other between the boards.


Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki berbagai kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari arsitektur mikrokontroler-mikrokontroler yang sudah ada.


Berbagai seri mikrokontroler AVR telah diproduksi oleh Atmel dan digunakan di dunia sebagai mikrokontroler yang bersifat low cost dan high performance. Di Indonesia, mikrokontroler AVR banyak dipakai karena fiturnya yang cukup lengkap, mudah untuk didapatkan, dan harganya yang relatif terjangkau.


Antar seri mikrokontroler AVR memiliki beragam tipe dan fasilitas, namun kesemuanya memiliki arsitektur yang sama, dan juga set instruksi yang relatif tidak berbeda. Tabel dibawah ini membandingkan beberapa seri mikrokontroler AVR buatan Atmel.


Mikrokontroler AVR sudah menggunakan konsep arsitektur Harvard yang memisahkan memori dan bus untuk data dan program, serta sudah menerapkan single level pipelining. Selain itu mikrokontroler AVR juga mengimplementasikan RISC (Reduced Instruction Set Computing) sehingga eksekusi instruksi dapat berlangsung sangat cepat dan efisien. Blok sistem mikrokontroler AVR dapat dilihat dalam Gambar 2.1.


Salah satu seri mikrokontroler AVR yang banyak menjadi andalan saat ini adalah tipe ATtiny2313 dan ATmega8535. Seri ATtiny2313 banyak digunakan untuk sistem yang relatif sederhana dan berukuran kecil. Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATtiny2313.


Sedangkan ATmega8535 banyak digunakan untuk sistem yang kompleks, memiliki input sinyal analog, dan membutuhkan memori yang relatif lebih besar. Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATmega8535.


Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20 kaki dan versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media memori-program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap versinya.


Perbedaan dari mikrokontroler-mikrokontroler tersebut terutama terletak pada kapasitas memori-program, memori-data dan jumlah pewaktu 16-bit. Perbedaan mikrokontroler Atmel MCS51 tersebut ditunjukan pada Tabel 1.1 berikut.


Mikrokontroler MCS51 Atmel versi mini (20 pin) dan versi 40 pin secara garis besar memiliki struktur dasar penyusun arsitektur mikrokontroler yang sama. Bagian-bagian tersebut secara lebih lengkap (detil) ditunjukan dalam diagram blok berikut.


Mikrokontroler MCS51 Atmel versi 40 kaki mempunyai 32 kaki sebagai port paralel dan 8 pin yang lain untuk konfigurasi kerja mikrokontroler. Satu port paralel terdiri dari 8 kaki, dengan demikian 32 kaki tersebut membentuk 4 buah port paralel yang masing-masing dikenal sebagai port 0, port 1, port 2, port 3. Nomor dari masing-masing jalur (kaki) dari port paralel mikrokontroler MCS51 Atmel mulai dari 0 sampai 7, jalur (kaki) pertama dari port 0 disebut sebagai P0.0 dan jalur terakhir untuk port 3 adalah P3.7. Mikrokontroler MCS51 Atmel versi mini mempunyai 20 kaki, 15 kaki diantaranya adalah kaki port 1 dan port 3. 5 kaki yang lain untuk konfigurasi kerja mikrokontroler. Port 1 terdiri dari 8 jalur yaitu P1.0 sampai P1.7 dan port 3 terdiri dari 7 jalur yaitu P3.0 sampai P3.5 dan P3.7. Susunan kaki mikrokontroler MCS51 atmel versi 40 kaki dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.


Kaki (Program Store Enable) merupakan sinyal baca untuk memori program eksternal. Saat mikrokontroler MCS51 menjalankan program dari memori eksternal, akan diaktifkan dua kali per-siklus mesin, kecuali dua aktivasi dilompati (diabaikan) saat mengakses memori data eksternal.


Kaki /VPP ( Exkternal Access Enable) fungsinya sebagai kontrol untuk mengakses memori. harus dihubungkan ke ground, jika mikrokontroler akan mengeksekusi program dari memori eksrternal. Selain itu harus dihubungkan ke VCC jika akan mengakses program secara internal. Kaki ini juga berfungsi untuk menerima tegangan 12V (VPP) selama pemrograman flash, khususnya untuk tipe mikrokontroler 12V volt.


Pada saat kemunculan komputer pribadi di era 1980an, bahasa BASIC cukup populer. Saat ini, BASIC masih diperhitungkan sebagai bahasa pemrograman yang paling mudah digunakan, tidak terkecuali di dalam dunia mikrokontroler. BASIC memungkinkan pengembangan aplikasi lebih cepat dibanding bahasa assembly. Ketika menulis kode untuk mikrokontroler, programmer sering kali berhadapan dengan isu yang sama, seperti komunikasi serial, menampilkan informasi pada tampilan LCD, membangkitkan sinyal PWM, dan yang lainnya. Untuk maksud mem-fasilitasi pemrograman, BASIC menyediakan sejumlah rutin dan pustaka untuk memecahkan masalah ini.


Mikrokontroler modern seperti PIC, meng-eksekusi instruksi dalam satu siklus. Jika clock mikrokontroler adalah 4MHz, maka satu instruksi assembly memerlukan 250ns x 4 = 1us. Secara teknis, satu perintah BASIC terdiri dari sejumlah instruksi assembly. Waktu eksekusi untuk setiap perintah merupakan jumlah dari waktu eksekusi dari sejumlah instruksi assembly yang mewakilinya.


Saat ini, pilihan terbaik untuk pengembangan aplikasi dengan BASIC adalah PIC16F84, PIC16F87x, PIC16F62x, PIC18Fxxx. Kontroler ini memiliki program memory dengan teknologi flash, yang dapat dihapus dan diprogram ulang secara cepat, sehingga memungkinkan debugging secara cepat pula. Dengan satu kali klik mouse di dalam programming software, program mikrokontroler dapat secara instan dihapus kemudian di-reload tanpa harus mencabut chip dari alat. Program yang telah di-load ke dalam memori flash dapat tersimpan walaupun catu daya dimatikan. Disamping memori flash, mikrokontroler seri PIC16F87x dan PIC16F84 memiliki 64-256 byte memori EEPROM internal, yang dapat digunakan untuk menyimpan data program dan parameter lain ketika catu daya dimatikan. Instruksi BASIC, EEPROM_Read dan EEPROM_Write, dapat digunakan untuk keperluan ini.


This sketch sends an ASCII A (byte of value 65) on startup and repeats that until it gets a serial response from the computer. Then it sends three sensor values as single bytes, and waits for another response from the computer.


We have carried out the microcontroller research implementation as a Master to control multiple Slaves microcontroller on weather station prototype. Master Microcontroller could be interconnected with four Slaves microcontrollers Slaves, in which each has a different type of input. In this research, we used an ATmega8535 microcontroller. To distinguish between a Slave microcontroller and another Slave microcontroller, an addressing system (ID) is used. Data communication used a standard serial port RS-232 and RS-485 ports, the connector is used to connect the two ports. The Single Board Controller (SBC) Master serves user commands from users, sending the commands and processing Slaves. User commands are given via the keypad and then transmitted using a Universal Asynchronous Receiver-Transmitter (USART) to SBC Slaves. The process on the SBC Slaves is waiting for orders from the Master. The order is detected using an interrupt. After that, the commands are processed and the respond is sent to the SBC Master via USART. When there is no command, Slaves do the idle process. The result shows that the microcontroller application single Master - multiple Slaves has functioned for sending and receiving data in accordance with the specified command. This is shown by the output on a display that has shown the result as expected. The power consumption of each SBC is relatively small which is 0,745 Watt. Thus, it makes the system more economically profitable. 2ff7e9595c


0 views0 comments

Recent Posts

See All

Download APK Solar Smash

Como Baixar Solar Smash APK para Android Solar Smash é um jogo simulador de destruição de planetas que permite usar várias armas e...

Comentarios


bottom of page